Tentang Doa Perjuangan
Doa-doa Perjuangan ini bukanlah berasal dari manusia dan mengungkapkan Rencana Ilahi Allah sebagaimana yang didiktekan, melalui serangkaian lokusi pribadi dan terkandung dalam Kitab Kebenaran, kepada dunia yang sedang sekarat, mengenai semua yang akan terjadi hingga Kedatangan Kedua Yesus Kristus.
Seperti pada hari-hari ketika Yesus dilahirkan, Allah mengutus nabi-Nya, Yohanes Pembaptis, untuk “meluruskan jalan bagi Tuhan” dan memperingatkan bangsa Israel bahwa nubuat Yesaya mengenai Mesias akan segera digenapi. Pesan Yohanes adalah untuk mengingatkan orang-orang agar bersiap menyambut kedatangan Mesias, melalui pertobatan dan penyucian rohani.
Hari ini kita diberi Pesan yang sama, namun kali ini Mesias akan datang kembali dengan segera dan kita harus siap secara rohani untuk menyambut Dia. Kalau tidak, kita akan menjadi lengah dan mendapati diri kita berdiri di hadapan Allah dengan rasa malu yang mematikan dengan dosa-dosa kita yang terungkap sepenuhnya, dimana guncangannya tidak dapat sepenuhnya kita bayangkan atau pahami.
Sepanjang sejarah nabi-nabi Allah telah ditolak. Contoh yang paling mencolok adalah Putra Tunggal Allah, yang disalibkan oleh orang-orang yang ingin Ia selamatkan. Kita mungkin berasumsi bahwa saat ini, para utusan Tuhan dan Tuhan sendiri, tidak akan diterima dengan cara yang berbeda dibandingkan pada zaman Yohanes Pembaptis. Namun adalah tugas kita untuk mendengarkan baik-baik suara-suara yang “berseru-seru di padang gurun” itu, yang memanggil kita untuk meninggalkan segala dosa dan kembali kepada Pencipta kita dengan hati terbuka, bersedia menerima Pengampunan Allah dan Anugerah-Nya.
Menolak Pesan-pesan atau Doa-doa itu menempatkan diri kita dalam bahaya yang sama seperti mereka yang menolak Yohanes Pembaptis, dan selanjutnya, Putra Tunggal Allah, Yesus Kristus.
Dengan menerima Kebenaran Allah dan mengikuti kemana pun Kebenaran itu membawa kita, kita, seperti keluarga Nuh dan Lot, dapat terhindar dari hukuman yang akan datang yang akan ditimpakan ke atas sebuah dunia yang mencemooh dan sekuler.
Meski waktu hampir habis, Yesus mengulurkan Tangan Rekonsiliasi kepada kita agar tidak ada satu jiwa pun yang hilang. Tidak peduli seberapa jauh kita telah menyimpang dari Yesus, dengan menerima Kerahiman-Nya, dan membiarkan Dia masuk ke dalam hati kita, kita masih dapat merasakan sukacita karena diperdamaikan dengan Pencipta kita saat kita masuk ke dalam Kerajaan Allah yang Kekal.
Saat anda menerima Doa-doa ini, anda harus membuka hati anda dan berdoa agar Roh Kudus berbicara kepada anda, menerangi hati dan jiwa anda, dan memberikan Rahmat untuk membedakan sumber Sabda yang terkandung di dalamnya.
.